andai jadi presiden

Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan manusia Indonesia secara utuh dan menyeluruh. Sejak berjalannya pemerintahan Republik Indonesia, baik pada zaman Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Megawati Soekarnoputri, maupun pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini, fokus pembangunan manusia Indonesia memiliki tempat tersendiri. Kendati fokus kebijakannya berbeda-beda dari zaman ke zaman sesuai dengan sifat tantangan dan permasalahan yang dihadapi, agenda pembangunan manusia Indonesia selalu mendapat tempat utama dalam setiap langkah pembangunan nasional, meliputi peningkatan kesejahteraan sosial, pengurangan kemiskinan, peningkatan keadilan sosial, dan peningkatan kualitas SDM. Paradigma yang harus diyakini adalah bahwa untuk mengejar ketertinggalan Indonesia di berbagai bidang, tak ada jalan lain kecuali menempatkan pembangunan manusia Indonesia sebagai fokus pembangunan seluruh bidang kehidupan, peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengurangan kemiskinan harus bertumpu pada pembangunan kualitas dan derajat manusia Indonesia seutuhnya. Perhatian yang memadai dan berkelanjutan pada program pembangunan manusia akan menstimulir pembangunan nasional secara keseluruhan yang meliputi pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

Saya berandai-andai ingin menjadi Calon Presiden di tahun 2009 nanti. Jika saya menjadi Presiden nanti, saya mempunyai visi dan misi. Inilah visi dan misi andai aku jadi Presiden :

Di bidang Ideologi dan Politik:

  1. Menjamin Negara Indonesia tetap dalam bingkai Negara Kesatuan
  2. Menjamin Pancasila sebagai dasar negara, secara pribadi saya bukan orang yang berideologi pancasila, tetapi sebagai alat pemersatu bangsa, pancasila sudah terbukti sejak jaman kemerdekaan.
  3. Membuat perubahan terhadap UUD 1945 dengan mempertahankan arah dan tujuannya tetap dalam bingkai Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.
  4. Semua warga negara dijamin haknya untuk menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.

Di bidang Ekonomi:

  1. Privatisasi BUMN tanpa melibatkan pihak asing, lebih baik rakyat yang memiliki daripada phak asing yang memperoleh keuntungan atas BUMN kita, daripada SDM asing yang harus kita bayar dengan tinggi untuk bekerja di BUMN tersebut, lebih baik meningkatkan profesionalisme rakyat agar bisa memperoleh keuntungan maksimal.
  2. Meningkatkan infrastruktur jalan, kereta api dan pelabuhan di seluruh Indonesia, tanpa infrasturuktur transportasi yang baik maka perdagangan tidak akan lancar dan harga barang akan tinggi.
  3. Meninjau ulang harga minyak nasional, menurunkan harga bahan pokok dan biaya transportasi agar rakyat mempunyai daya beli.
  4. Menggunakan Prinsip Dasar dalam berdagang, gali potensi pertanian dan kelautan untuk pasar dalam negeri dulu agar rakyat dapat menikmati dengan harga terjangkau lalu kelebihannya dijual untuk export sebagai nilai lebih.

Di bidang Hukum:

  1. Meningkatkan profesionalitas advokat, kejaksaan dan kehakiman.
  2. Berani membuat suatu putusan yang bersifat sebagai pembelajaran bagi yang lain. Seperti menghukum mati seorang koruptor.

Di bidang Sosial:

  1. Menjamin kemerdekaan seorang anak bangsa sebagai Warga Negara Indonesia, tanpa memandang SARA dan keturunan.
  2. Menjamin hidup fakir miskin dan anak terlantar tetapi diiringi dengan peningkatan budaya malu untuk hidup dengan tangan yang selalu menengadah ke atas, lebih baik memberi daripada menerima.
  3. Wajib belajar 9 tahun dengan biaya pendidikan gratis di seluruh Indonesia.

Di bidang Hubungan Internasional:

  1. Meningkatkan kerjasama dengan Negara lain yang bisa membawa keuntungan bagi bangsa dan rakyat Indonesia tanpa harus kehilangan kedaulatan.
  2. Mencari Investor-investor dari luar yang mau memberikan alih teknologi dan pembagian keuntungan yang adil bagi pengusaha Indonesia sebagai mitranya.

program pertama yang saya akan laksanakan adalah membersihkan kota-kota besar. Di kota-kota besar itu banyak orang-orang miskin (pengemis), banyak tukang minta-minta, banyak pula yatim piatu dan pengamen. Kelompok rakyat ini ditampung dan selanjutnya ditempatkan di berbagai tempat sesuai kemauan mereka dan lowongan kerja yang tersedia. Bagaimana caranya?

Saya akan perintahkan Departemen Sosial untuk mempersiapkan sebuah rancangan undang-undang tentang pengentasan kemiskinan bagi masyarakat miskin di kota-kota besar. Setelah undang-undang ini ditetapkan, sebagai pelaksanaannya dibuat peraturan pemerintah (PP), bisa juga dengan instruksi presiden tentang Pembentukan Tim Anti Kekerasan (TAK) mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kota madya di seluruh Indonesia.

Tugas Utama Tim Anti Kekerasan

Tugas Utama dari Tim Anti Kekerasan adalah ‘menangkap’ secara diam-diam semua pengemis yang ada di masing-masing kota besar. Mereka dimintai keterangan tentang identitas dan latar belakang serta kemampuan lain. Kelompok pengemis ini selanjutnya ditempatkan di setiap provinsi, kabupaten yang ada lowongan kerja sesuai usul TAK tingkat provinsi dan kabupaten.

Tugas kedua dari TAK adalah mencarikan pekerjaan, menyampaikan kepada presiden bahwa di perusahaan ini bisa ditambahkan tenaga kerja – di kantor bupati sana butuh tenaga untuk tukang sapu dan lain sebagainya. Saya selaku presiden RI akan menelepon langsung pimpinan perusahaan, bupati atau gubernur bersangkutan untuk menerima fakir miskin yang memang dilindungi undang-undang tetapi selama ini tak dijangkau.

Sekali lagi mohon dimengerti, saya hanyalah rakyat yang sedang berandai andai menjadi seorang presiden, yang bebas bersuara sekehendak hati, bebas bergerak ke mana ingin pergi, bebas pula berbuat apa yang diingini. Memang jadi rakyat biasa tidak merasakan dipuja dan dipuji oleh anak buah dan tidak pula dilayani dengan kualitas tingkat tinggi, dan fasilitas terbaik yang disiapkan kemanapun pergi. Namun namanya juga berandai andai apa saja bisa dibayangkan tetapi belum tentu menjadi kenyataan.

Sudah cukup kiranya saya paparkan lamunan dan pengandaian saya menjadi presiden, saya tidak tahu apakah pembaca akan bosan, tidak berkenan, atau menganggap saya keterlaluan, namanya saja berandai andai, tidak bermaksud benaran, saya tidak menyindir apalagi menyalahkan, saya hanya mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran. Jadi jika sekiranya ada dirasa yang mengandung kebenaran, silahkan diambil dan dilaksanakan demi kebaikan bangsa di masa depan dan kalau sekiranya ada ungkapan yang keterlaluan, mohon kiranya dimaafkan.

0 comments:

Post a Comment